BAB
2, CARA PENYAJIAN DATA
Statistika
Dalam kehidupan sehari-hari, kata
statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka yang menggambarkan suatu
masalah. Statistik korban gempa kabupaten Bantul misalnya,
berisi angka-angka mengenai banyaknya korban misalnya yang mengalami luka
ringan, luka berat, dan meninggal. Contoh lain misalnya data korban kecelakaan
lalu lintas dari kantor polisi lalu lintas. Statistik juga diartikan sebagai
suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil dari data
itu.
Sedangkan pengertian statistika
sesungguhnya adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyusunan data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan
berdasarkan data yang ada pada bagian dari keseluruhan tadi. Keseluruhan objek
yang diteleti disebut populasi sedangkan bagian dari populasi disebut sampel.
Menurut fungsinya, statistika
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu statistika deskriptif dan statistika
induktif (inferensial). Statistika deskriptif adalah bagian statistika yang mempelajari
cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan. Penyusunan data
dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai urutan data atau kelompok data,
sehingga pengguna data dapat mengenalinya dengan mudah. Penyajian data
dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai data atau kelompok data dalam
bentuk tabel, diagram, atau gambar. Statistika induktif atau inferensial adalah
bagian statistika yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan yang valid
mengenai populasi berdasarkan data pada sampel. Dalam menarik kesimpulan
pada statistika inferensial biasanya digunakan unsur peluang.
Berikut ini diberikan macam-macam
data ditinjau menurut sifatnya, yaitu:
1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kategori atau
atribut.
Misal:
a. Harga mobil semakin terjangkau
b. Murid-murid di SD Negeri 3 rajin-rajin.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa bilangan.
Misal:
a. Banyaknya siswa pada kelas II adalah 240.
b Tinggi pohon itu adalah 10 meter.
Menyajikan data dalam bentuk diagram
Diagram Garis
Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan
menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau
diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik
yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu
pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu
waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang
XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan
dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.
Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian
data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran.
Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari
keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan
besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut
pusat sektor lingkaran.
Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk
menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu
tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang
tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
Istilah-istilah yang banyak digunakan
dalam pembahasan distribusi frekuensi
bergolong atau distribusi frekuensi
berkelompok antara lain sebagai berikut.
a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok disebut interval
kelas atau sering disebut interval atau kelas
saja. Dalam contoh sebelumnya memuat
enam interval ini.
65 – 67 → Interval kelas pertama
68 – 70 → Interval kelas kedua
71 – 73 → Interval kelas ketiga
74 – 76 → Interval kelas keempat
77 – 79 → Interval kelas kelima
80 – 82 → Interval kelas keenam
b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi
di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80
merupakan batas bawah dari tiap-tiap
kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76, 79,
dan 82 merupakan batas atas dari
tiap-tiap kelas.
c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai
rumus berikut ini.
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Dari tabel di atas maka tepi bawah
kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya 67,5, tepi
bawah kelas kedua 67,5 dan tepi
atasnya 70,5 dan seterusnya.
d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar kelas dapat
dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas
adalah 67,5 – 64,5 = 3.
e. Titik Tengah
Untuk mencari titik tengah dapat
dipakai rumus:
Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas
bawah)
Dari tabel di atas: titik tengah kelas
pertama = 1/2(67 + 65) = 66
titik tengah kedua = 1/2(70 + 68) = 69
dan seterusnya.
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua
macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang
dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih
dari (menggunakan tepi bawah).
Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat
disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram
yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya
terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat
disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi
bergolong.
Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari
histogram dihubungkan dengan garis dan batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon
frekuensi.
Poligon Frekuensi Kumulatif
Dari distribusi frekuensi kumulatif
dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi kumulatif. Jika
poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang disebut kurva
ogive.
b. Ogive naik dan ogive turun
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari
dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang
Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …;
82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan
frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada
sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan
dihubungkan, maka terbentuk kurva yang
disebut ogive. Ada dua macam ogive,
yaitu ogive naik dan ogive turun.
Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif kurang
dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif lebih
dari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar